Indonesia punya banyak sekali kuliner sate. Di mana dari masing-masing daerah itu punya ciri khasnya masing-masing. Salah satunya termasuk Sate Ponorogo yang bikin tak bisa berpaling. Tapi kira-kira apa saja beda antara Sate Ponorogo dan sate lain?
- Sesuai dengan namanya, Sate Ponorogo berasal dari Ponorogo, salah satu kabupaten di Jawa Timur.
- Sate Ponorogo menggunakan daging ayam. Tidak dipotong dadu, Sate Ponorogo menggunakan daging ayam yang dipotong pipih memanjang seperti fillet. Karena itu teksturnya pun jadi lebih empuk dan mudah dimakan.
- Daging ayam yang telah dipotong kemudian direndam dengan bumbu bacem hingga berwarna kecoklatan agar bumbu meresap. Baru kemudian daging ayam ditusuk dengan tusuk sate kemudian dipanggang.
- Sate Ponorogo biasanya dipanggang menggunakan arang di atas tungku yang terbuat dari tanah liat.
- Saat sate sudah dipanggang hingga setengah matang, sate tersebut kembali diolesi dengan bumbu dan dipanggang hingga matang.
- Sate Ponorogo tidak menggunakan kecap dalam bumbu sajiannya.
- Bumbu Sate Ponorogo dibuat dari kacang pilihan yang ditumbuk dan dicampur dengan air saja, tanpa kecap. Karena itu rasa kacang pada bumbunya terasa kuat dan kental.
Baca juga: Kebiasaan makan orang Indonesia, kamu pasti setuju
- Saat dibungkus, biasanya sate ini dikemas dengan cara yang berbeda dari sate pada umumnya.
- Sate Ponorogo dibungkus menggunakan anyaman bambu atau besek yang dilapisi dengan daun pisang atau kertas nasi di dalamnya. Cara mengemas dan bahan tradisional yang digunakan ini membuat Sate Ponorogo semakin terkesan istimewa.
Selalu dapatkan info, tips, dan berbagai resep masakan di Kitchen Of Indonesia.
Follow us on: Instagram: KitchenOfIndonesia Facebook: Kitchen Of Indonesia Youtube: Kitchen Of Indonesia